Kata “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “seseorang yang mengelola rumah tangga”. Mengapa rumah tangga? Hal ini dikarenakan dalam praktiknya, rumah tangga selalu dihadapi oleh bagaimana dalam mengambil keputusan. Bentuk kegiatan tersebut yaitu bagaimana rumah tangga harus mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dengan terbatas secara efisien. Contohnya adalah dari anggota keluarga yang ada, siapa yang akan pergi ke pasar, siapa yang memasak, siapa yang berdagang, dan sebagainya.
Mengapa harus dilakukan pemilihan? Karena sumber daya yang langka dan terbatas. Sebuah rumah tangga tidak dapat memproduksi seluruh kebutuhannya secara mandiri. Oleh karena itu, butuh rumah tangga lain untuk bekerja sama. Demikianlah yang terjadi dalam masyarakat yang merupakan kumpulan dari rumah-rumah tangga yang melakukan produksi dan konsumsi secara simultan. Produksi dilakukan melebihi kebutuhan sendiri karena untuk ditukarkan dengan rumah tangga lain.
Ilmu ekonomi muncul karena adanya kelangkaan (Mankiw, 2008). Kumpulan rumah tangga (masyarakat) harus mampu mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas itu untuk memenuhi kebutuhan yang beragam. Alokasi tersebut menentukan sistem pembagian kerja. Rumah tangga yang mahir menciptakan roti akan memproduksi roti, dan rumah tangga yang mahir memproduksi sutra akan memproduksi sutra lebih banyak, begitu juga dengan rumah tangga lainnya.
Bagaimana para rumah tangga tersebut dalam mengambil keputusan? Dan bagaimana perilaku rumah tangga dalam melakukan kegiatan ekonominya?
Sepuluh prinsip ekonomi berikut ini dapat menjawab kedua pertanyaan tersebut.
Prinsip 1: Setiap orang menghadapi pilihan. Menjatuhkan pilihan pada yang satu berarti akan menggugurkan pilihan terhadap yang lainnya. Karena menghadapi pilihan seperti itu, maka sesuatu yang dipilih menjadi bernilai ekonomis.
Prinsip 2: Biaya untuk mendapatkan sesuatu dapat dinilai sebesar apa yang dikeluarkan untuk mendapatkannya. Artinya, dalam memperoleh barang ekonomi kita harus mengorbankan sebagian sumber daya yang dimiliki.
Prinsip 3: Pertambahan manfaat sebagai dasar dari pikiran yang rasional. Seseorang melakukan sebuah pekerjaan pasti memiliki motif untuk mendapatkan keuntungan. Dengan demikian orang-orang yang melakukan suatu kegiatan bukan berdasarkan pada pertambahan manfaat dapat dikatakan tidak rasional.
Prinsip 4: Setiap orang bertindak atas dasar insentif. Dalam melakukan pekerjaan, setiap orang akan mengalkulasi terlebih dahulu biaya dan keuntungannya. Apabila keuntungan dirasa lebih besar dari manfaat, maka dilakukanlah pekerjaan tersebut.
Prinsip 5: Perdagangan memberikan manfaat yang lebih tinggi bagi kedua belah pihak. Perdagangan bukan seperti pertandingan olahraga, di mana terdapat pihak yang menang dan pihak yang kalah. Pihak pembeli dan pihak penjual bisa mendapat manfaat. Pihak yang menjadi membeli memperoleh keuntungan yang lebih baik dibandingkan jika harus memproduksi sendiri.
Prinsip 6: Kegiatan ekonomi dapat berjalan jika ada pasar. Pasar sebagai tempat yang tepat untuk mengatur kegiatan ekonomi. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang mampu untuk mengalokasikan sumber-sumber daya produksi secara efisien.
Prinsip 7: Kadang kala peranan pemeritah diperlukan untuk meningkatkan efisiensi. Pemerintah bisa berfungsi sebagai penyedia barang yang tidak menarik bagi pihak swasta untuk memproduksinya, seperti jalan raya, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Prinsip 8: Tingkat kesejahteraan dari suatu negara bergantung pada kemampuan negara tersebut dalam memproduksi barang dan jasa. Meskipun dianggap semua negara memiliki sumber daya yang sama, namun output yang dihasilkan belum tentu sama, karena bergantung pada tingkat teknologi dan keahlian yang dimiliki oleh tenaga kerja yang bersangkutan.
Prinsip 9: Harga naik ketika pemerintah terlalu banyak mencetak uang. Uang sebagai alat yang memudahkan proses pertukaran. Terlalu banyak mencetak uang akan menurunkan nilai tukar uang tersebut.
Prinsip 10: Masyarakat dihadapi pilihan antara pengangguran dengan inflasi. Pengangguran yang rendah meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga meningkatkan permintaan dan memacu inflasi.
No comments:
Post a Comment