Kurva kemungkinan produksi menunjukkan batas-batas maksimum produksi yang dapat dicapai oleh suatu perekonomian pada tingkat teknologi dan jumlah input tertentu. Untuk menggambarkan kurva pada Gambar 1 ini kita gunakan kembali data pada Tabel 1.
Input dan teknologi yang terbatas berakibat pada terbatasnya produksi komputer dan roti yang dapat dihasilkan. Ketika berpindah dari A ke B, B ke C, dan seterusnya, kita mengalihkan tenaga kerja, lahan dan mesin dari industri komputer ke industri roti, dan terjadi trade-off antara komputer dengan roti. Garis kurva A, B, C, D, E, dan F menujukkan batas produksi maksimum yang dapat dihasilkan oleh perekonomian negara tersebut.
Sepanjang garis kurva A, B, C, D, E, F merupakan alokasi yang paling efisien untuk memproduksi roti dan komputer. Sepanjang garis tersebut, penambahan produksi pada komoditas yang satu akan berdampak pada pengurangan hasil produksi komoditas lainnya. Garis kurva berbentuk melengkung menandakan berlakunya faktor kelangkaan dalam menentukan pertukaran. Kurva pada Gambar 1, yaitu pada saat belum memiliki roti sama sekali dibutuhkan satu komputer untuk mengganti roti. Semakin bertambah roti yang dimiliki, maka semakin banyak komputer yang harus dikorbankan.
Titik H menunjukkan kondisi perekonomian yang belum efisien (9 komputer dan 1 roti), karena hasil output untuk kedua barang berada di bawah kurva kemungkinan produksi. Padahal, hasil produksi masih dapat ditingkatkan tanpa harus mengurangi produksi komoditas lainnya (misalnya ditingkatkan ke titik D). Pengangguran merupakan salah satu bentuk ketidakefisienan dalam menggunakan faktor produksi. Tenaga yang menganggur tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menambah output.
Contoh lainnya adalah tindakan korupsi. Dana yang seharusnya cukup untuk digunakan sebagai biaya pembangunan akhirnya menyerap biaya yang jauh lebih besar dan tidak efisien.
Sebaliknya, titik I menggambarkan kondisi produksi yang tidak mungkin untuk dicapai karena berada di luar kurva produksi. Dengan input sumber daya dan teknologi yang dimiliki saat ini, tidak mungkin bagi perekonomian negara tersebut untuk memproduksi 12 komputer dan 3 roti. Negara tersebut harus mengurangi salah satu produksinya (C atau D).
Peningkatan teknologi dan sumber daya
Teknologi dan pertambahan sumber daya memiliki peranan penting untuk memperbaiki inefisiensi yang terjadi pada titik H maupun untuk meningkatkan output perekonomian negara tersebut untuk sampai pada titik I. Peningkatan kapasitas produksi akibat kemajuan teknologi dan penambahan input akan mendorong kurva kemungkinan produksi ke arah luar sehingga perekonomian negara tersebut dapat menghasilkan output yang lebih banyak dari sebelumnya (lihat Gambar 2).
Investasi
Investasi akan meningkatkan kemampuan produksi suatu negara di masa yang akan datang. Investasi berasal dari tabungan yang merupakan tindakan menunda konsumsi saat ini untuk kepentingan masa depan. Investasi dalam bentuk pembelian alat-alat produksi dan pembangunan infrastruktur akan meningkatkan kapasitas produksi suatu negara.
Quiz:
Perhatikan Gambar 3. Tiga Negara A1, A2, dan A3 dengan kekuatan ekonomi yang sama membelanjakan pendapatannya secara berbeda. Negara A1 seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi saat ini, A2 menyisihkan sebagian kecil dari pendapatannya saat ini, dan A3 menyisihkan sebagian besar dari pendapatannya saat ini untuk dialokasikan pada investasi. Bagaimanakah tingkat perekonomian ketiga negara tersebut di masa yang akan datang?
No comments:
Post a Comment